Ketua Pemandu Kampung Malagufuk dari organisasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sorong Absalom Kalami melalui pesan whatsapp menjelaskan bahwa awal mulanya  Kampung Malasigi dibuka pada tahun 2017, saat itu kampung malasigi memang sudah dikenal sebagai destinasi wisata pemandian air panas.

“Melihat adanya potensi itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong melalui mantan Bupati Sorong Bapak Stevanus Malak kemudian membuka dan meresmikan destinasi tersebut di tahun 2009.   Pasca peresmian itu, lokasi wisata pemandian air panas terus dikunjungi oleh wisatawan lokal, baik dari Sorong Kota atau Sorong Kabupaten, “ucap Absalom. 

Kata dia saat itu   Malasigi belum dikenal sebagai lokasi ekowisata pengamatan burung cenderawasih,   masih dikenal dengan sebutan pemandian air panas Klayili, wisatawan baru mengenalnya sebagai   kampung ekowisata pengamatan burung cendrawasih baru dimulai sejak tahun 2020, bertepatan dengan terbentuknya  Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sorong  ; program pertama yang  dilakukan adalah mensosialisasi pengembangan kampung-kampung yang memiliki ekowisata, termasuk  Kampung Malagufuk  yang lebih dulu dikenal oleh wisatawan lokal dan mancanegara sebagai destinasi ekowisata pengamatan burung cendrawasih di Kabupaten Sorong. 

Menurutnya  akses jalan antara kampung-kampung yang tidak terlalu lama waktu tempuhnya dari Sorong Kota, merupakan satu daya tarik yang dapt diberikan kepada wisatawan, karena wisatawan dapat mempertimbangkan waktu perjalanan ekowisatanya sebelum atau setelah kembali dari Raja Ampat.  Selain itu, kami juga mengupayakan untuk menghubungkan langsung masyarakat dengan potensi pasar, lanjutnya.

“Kami mencoba untuk mendorong kampung tersebut berhubungan langsung dengan pihak travel, dan akhirnya pada bulan Desember tahun 2021 kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara mulai datang berkunjung ke Kampung Malagufuk, dan di Malasigi baru di tahun 2022 ini dikunjungi oleh wisatawan asing sebanyak 4 orang, memang masih tergolong sedikit kunjungan wisatawan ke Kampung Kami, tapi kami optimis; ini soal investasi waktu,”  tegas Absalom Kalami.

Potensi cenderawasih yang ada di hutan Kampung Malasigi ada empat jenis, semua mudah ditemui kata Ketua Guide Malagufuk itu sambil menyampaikan antusias dan harapan masyakarat di Kampung Malasigi.

“Empat jenis cendrawasih yang menjadi unggulan di Kampung Malasigi adalah  Lesser bird of paradise, Magnificent rifle bird of paradise, Twelve wired bird of paradise  , dan  Magnificent bird of paradise. Semoga hutan, rumah bagi burung surga ini tetap terjaga, karena kehadiran ekowisata pengamatan burung cendrawasih bukan hanya mengangkat adat dan budaya khusus di kampung kami, tetapi mengangkat nama seluruh kampung-kampung di atas Tanah Malamoi ke tingkat Internasional, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi rumah masyarakat,”  ujar Absalom yang juga antusias menyampaikan harapan masyarakat di Kampung Malasigi , Kabupaten Sorong. 

Empat Jenis Cendrawasih Unggulan Kampung Malasigi Sorong

Foto oleh Absalom Kalami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *